Dampak Perkembangan Tekonologi

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Wa ming kulli syai`in khalaqnā zaujaini la'allakum tażakkarụn. “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).”

Menurut Pakar Tafsir Alquran, Prof. M. Quraish Shihab, maksud dari ayat tersebut Allah telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, termasuk manusia. Hanya saja pada manusia, ada jodoh yang sudah ditetapkan Allah dan tidak bisa berubah. Manusia diberi kebebasan terbatas, tidak seperti daun yang terhembus angin dan dapat dibawa pergi kemana pun.

Perkembangan pengetahuan dan teknologi secara tidak sadar menuntut para penggunanya untuk memahami apa yang terjadi di sekitarnya dan memahami apa yang harus diikuti oleh para penggunanya. Walaupun sebagian orang menanggapi kemajuan pengetahuan dan teknologi sebagai hal yang negatif, namun tidak sedikit pula yang menanggapi tuntutan ini sebagai hal yang positif. 

Perkembangan teknologi tentu akan ditanggapi secara positif bagi penggunanya yang aktif dalam menggunakannya, begitupula sebaliknya, akan ditanggapi secara negatif bagi mereka yang tidak aktif menggunakan. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi adalah dengan lahirnya berbagai media sosial, yang dapat diakses secara online, yang didukung dengan perangkat internet. 

Dengan hadirnya media sosial, kegiatan komunikasi dan interaksi bagi penggunanya akan terjalin lebih mudah, karena kegiatan komunikasi dan interaksi di dunia online dapat terjalin lebih luas, seperti tanpa dibatasi jarak dan waktu.

Media sosial yang peneliti maksud di sini adalah media sosial Tinder, yang mana media ini tidak berbeda jauh dengan media sosial lainnya, dimana penggunanya bisa berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya. Tinder merupakan salah satu media sosial yang dirangcang untuk pencarian jodoh, dimana hal tersebut menjadi ciri khas dari Tinder itu sendiri.

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita sudah memberikan rambu-rambu bagi muda-mudi milenial khususnya dalam memilih jodoh. Salah satu ayat yang populer di kalangan muda mudi saat ini bahkan telah dihapal di luar kepala yaitu surat An-Nur ayat 26, yang artinya:

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Q.S. An-Nur:26

Sayangnya ayat ini sering kali disalahpahami oleh muda-mudi. Adapun kesalahan dalam memahami ayat di atas, yaitu ayat di atas acap kali dianggap sebagai ungkapan bahwa jodoh itu murni takdir Allah Swt. yang mempengaruhi pola pikir muda-mudi untuk pasrah, berserah diri dan meninggalkan ikhtiar. 

Padahal, jika mau melihat lebih dalam lagi dengan pendekatan tafsir, ayat ini turun untuk melegitimasi dan membela Ummul Mukminin yaitu Aisyah Ra. dari serangan fitnah yang keji. Sehingga makna wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik, ini dapat menjadi bukti bahwa Aisyah Ra. adalah wanita yang terjaga kemuliaannya. Dengan demikian Aisyah merupakan pasangan yang ideal, karena tidak mungkin Allah meridhai Aisyah sebagai isteri sebaik-baiknya manusia kecuali Aisyah benar-benar orang yang dapat menjaga kehormatannya.

Dalam mentadaburi ayat ini, perlu dipahami secara menyeluruh bahwa jodoh tidak akan datang begitu saja tanpa diiringi dengan upaya dan ikhtiar yang maksimal. Kemudian melihat konteks turunnya ayat ini hendaknya dapat memotifasi kita semua agar berupaya menjadi pribadi yang baik dengan cara meneladani Rasulullah Saw. bagi para pemuda dan meneladani isteri Rasulullah (Aisyah Ra.) bagi pemudi masa kini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AsalUsulIndrion7blogspot

Postingan di bulan November